Sabtu, 23 Oktober 2010

Individu dan Kelompok

Manusia hidup tidaklah dapat hidup sendirian, mereka akan merasanya nyaman sejatinya jika bersama dengan manusia lain dan hidup dalam satu konteks kelompok.
Psikologi massa bukanlah apa-apa melainkan perilaku kelompok, ketika kita berada didalam kelompok dan merasa nyaman bersama kelompok itu maka kita akan melakukan apa yang menjadi kebiasaan kelompok itu. Misalnya ketika kita berada didalam suatu kelompok dengan kebiasaan tertentu maka bisa jadi kita akan mengikuti kebiasaan yang ada dalam kelompok itu meskipun sebelum kita berada dikelompok itu sebenarnya kita tidak terbiasa melakukan hal tersebut. Jadi membentuk sifat baru dari sebuah lingkungan kelompok. Keuntungan dari fenomena semacam ini yaitu kita melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kebiasaan kita dan juga budaya kita dan hal tersebut dapat dilakukan sebagai jalan untuk mencoba menjadi seorang pemimpin.

Di dalam sebuah kerumunan atau dalam suatu situasi perilaku kelompok, mereka yang menjadi pemimpin adalah dia yang menentukan dan mendapat keuntungan terbanyak. Sedangkan mereka yang hanya menjadi pengikut saja tanpa benar-benar mengerti keadaan adalah mereka yang paling banyak menerima resiko. Karena seperti dalam beberapa kasus yakni bawahan selalu menjadi korban utama yang menanggung resiko paling banyak karena bawahan biasanya hanya menjalankan perintah dari pemimpin/atasan. Psikologi kerumunan/massa merupakan cabang dari psikologi sosial. Orang biasa biasanya dapat langsung memperoleh kekuasaan dengan bertindak secara kolektif. Kelompok mayoritas mampu membawa pengaruh dan perubahan namun juga sering menimbulkan kontroversi.

Ilmuwan sosial telah mengembangkan beberapa teori yang berbeda untuk menjelaskan psikologi kerumunan/kelompok, dan cara-cara di mana psikologi kerumunan berbeda jauh dari psikologi individu-individu di dalamnya.

Teori Klasikal

A. Sigmund Freud

Orang-orang yang berada dalam kerumunan bertindak berbeda dengan orang-orang yang berpikir secara individual. Pemikiran didalam kelompok yang digabungkan merupakan cara untuk membentuk sebuah cara berpikir. Jadi didalam sebuah kelompok pasti akan terdapat beberapa orang dengan masing-masing memiliki pemikirannya sendiri dan ketika berada didalam 1 kelompok maka pemikiran tersebut dapat bergabung dan menimbulkan sebuah cara berpikir bersama dalam kelompok tersebut. Antusiasme masing-masing anggota akan meningkat sebagai hasilnya dan kebenaran dari suatu tindakan akan berkurang.

Kondisi Psikologis Individu Dalam Massa
Menurut Gustave Le Bon, massa itu mempunyai sifat-sifat psikologis
tersendiri. Orang yang tergabung dalam suatu massa akan berbuat sesuatu, yang perbuatan tersebut tidak akan diperbuat bila individu itu tidak tergabung dalam suatu massa. Sehingga massa itu seakan-akan mempunyai daya melarutkan individu dalam suatu massa, melarutkan individu dalam jiwa massa. Seperti yang dikemukakan oleh Durkheim bahwa adnaya individual mind dan collective mind, yang berbeda satu dengan yang lain. Menurut Gustave Le Bon dalam massa itu terdapat apa yang dinamakan hukum mental unity atau law mental unity, yaitu bahwa massa adalah kesatuan mind, kesatuan jiwa.

Menurut Allport, sekalipun kurang dapat menyetujui tentang collective
mind tetapi dapat memahami tentang pemikiran adanya kesamaan (conformity), tidak hanya dalam hal berpikir dan kepercayaan, tetapi juga dalam hal perasaan (feeling) dan dalam perbuatan yang tampak (overt behaviour).


sumber :
- Handout Psi.Kelompok Klara Innata Arishanti, S.Psi
- Kumpulan kapita selekta,fakultas ilmu komunikasi universitas tarumanegara


Tidak ada komentar:

Posting Komentar