Rabu, 02 November 2011

APLIKASI YANG DIGUNAKAN DALAM BIDANG PSIKOLOGI


Pada tugas saya kali ini dalam mata kuliah Psikologi dan Internet, saya akan membahas sedikit kaitan antar keduanya. Dimana sekarang ini kita sedang berada di zaman yang serba modern di bandingkan dengan zaman dahulu. Dulu dalam bidang komputer dapat kita lihat bahwa system komputer dahulu tidak secanggih pada zaman sekarang,dahulu mungkin untuk berkomunikasi atau mencari informasi orang masih terbata, namun sekarang dengan adanya internet ini lebih memudahkan kita dalam berkomunikasi contohnya melalui chating, social network, dalan lain sebagainya serta kita dapat mencari informasi yang kita butuhkan dengan mudah dan cepat.
Di bidang Psikologi sendiri, bila dibandingkan zaman dahulu dan sekarang juga terlihat ada perbedaan dengan adanya pengaruh teknologi yang semakin maju. Mungkin dulu kita hanya mengatahui bahwa tes-tes psikologi hanya dapat dilakukan dengan ahlinya secara tatap muka atau face to face secara formal serta membutuhkan biaya untuk melakukannya. Namun sekarang dengan adanya kemajuan teknologi, beberapa orang membuat atau memodifikasi beberapa tes-tes yang mengandung unsur psikologi kedalam sebuah software. Salah satu software yang akan saya bahas sedikit adalah mengenai PsychMate.
PsychMate adalah salah satu software yang menyediakan sarana untuk mengekspos siswa untuk  ikut terjun dalam eksperimen klasik dalam bidang psikologi, serta mengajarkan siswa tentang beberapa metode penelitian dan pengumpulan data. PsychMate adalah aplikasi client-server yang menggunakan media Internet untuk pengiriman data serta  pengambilan data.
Dalam software ini siswa dapat berpartisipasi dalam eksperimen nyata, bukan hanya demonstrasi sederhana atau simulasi. PsychMate memungkinkan siswa untuk mengambil bagian dalam 30 percobaan psikologi klasik saat ini. Software ini mencakup beberapa percobaan untuk memungkinkan siswa untuk mencoba untk melakukan  percobaan yang mereka inginkan serta dapat dilakukan dengan cepat dan mudah. Pengiriman data terjadi secara otomatis ketika terhubung ke Internet, atau siswa dapat menggunakan Student Organizer untuk menjalankan offline.
Instruktur dapat menganalisis subjek tunggal atau kelompok data dengan menggunakan analisis pra-spesifikasi untuk banyak data. Fungsi dari PsychMate itu sendiri adalah untuk secara otomatis menganalisis data siswa dan menghasilkan bahan kelas untuk setiap pelajaran dalam format PowerPoint, atau format HTML.
Fitur utama  
1.      Advance student understanding with easy-to-use graphical interface
  • Easy installation and running experiments (dimana software ini mudah untuk di install)
·         Enhanced graphics
  • Students participate as subjects in real experiments (Siswa berpartisipasi sebagai subyek dalam eksperimen nyata )
  • View single subject data, tables and plots immediately (dapat melihat data subjek tunggal, tabel dan plot )
  • Automatic data submission via the Internet (Penyerahan data dapat dilakukan secara otomatis melalui Internet)
  • Allows data to be exported for analysis in other statistical packages (Memungkinkan data yang akan diekspor untuk analisis dalam paket statistik lainnya )
  • Contains 30 experiments covering classic and current research in the areas of Cognition, Perception, Social Psychology, Reaction Time Procedures, and Cognitive Neuroscience. (Berisi 30 percobaan yang meliputi penelitian klasik dan saat ini di daerah Kognisi, Persepsi, Psikologi Sosial, Prosedur Reaksi Waktu, dan Cognitive Neuroscience.)
  • Cognitive Neuroscience category Including Brain Tutor and BrainExaminer Cognitive Neuroscience
2.  Prepare classroom materials with fast, comprehensive data analysis
  • View group analysis of merged data (Tampilan grup analisis data digabungkan)
·         Fast, easy data retrieval via the Internet (pengambilan data dapat dilakukan melalui Internet dengan cepat dan mudah)
  • Generate Excel tables and plots automatically (Menghasilkan tabel Excel dan plot secara otomatis )
  • Automatic results in PowerPoint or web page format (hasilnya secara otomatis keluar dalam format web atau PowerPoint)
  • Complete analysis and description for each paradigm (Melengkapi analisis dan deskripsi untuk setiap paradigma)
  • Psychology Experiment Authoring Kit (PEAK) (Psikologi Eksperimen)
  • Students design and run their own experiments! (Siswa dapat merancang dan menjalankan eksperimen mereka sendiri)
Experiment library
SOCIAL PSYCHOLOGY   
Survey Research (including two survey topics) Survey Research
The Prisoner's Dilemma
Impression Formation
Measures of Personality Traits
Automaticity and Stereotyping
Levels of Processing and the Self-Reference Effect
Machine Requirements
  • PsychMate is compatible with current-generation Microsoft Windows versions, including 98/ME/2000/XP (requires 250Mb and CD-ROM)
  • PsychMate is not compatible with Macintosh OS Internet Explorer 6.0 or more recent
  • Instructor and student software must be installed on a machine, cannot run from CD Sound Card recommended, not required Sound Card
  • Internet connection required for account and data submission Instructor software requires Excel 97 or more recent
Sumber :

Senin, 03 Oktober 2011

TUGAS I


1.SEJARAH INTERNET
Sekarang kita masuk di zaman era globalisasi yang semakin hari semakin berkembang pesat, mungkin di tahun 2011 ini kita sudah tidak asing lagi dengan kata “internet” dimana menurut saya internet adalah salah satu media yang sangat membantu kita di zaman sekarang yang sangat membutuhkan mobilitas yang tinggi namun dengan cara yang mudah dan waktu yang cepat untuk mendapatkan sebuah informasi. Mungkin dahulu kita masih harus mencari sebuah informasi melalui beberapa buku-bukudan membutuhkan waktu yang lama, namun dengan kemajuan teknologi saat ini dibuatlah internet yang dapat membantu kita mencari informasi dengan mudah dan relative tidak memerlukan waktu yang lama. Namun apakah kalian tau bagaimana sejarah terbentuknya internet? Berikut ini saya akan memberikan sedikit ulasan mengenai bagaimana tercipatanya sebuah  internet atau sejarah munculnya teknologi internet.
Pada awalnya “Internet” merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan softwareUNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). komputer yang berbasis
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.
2. Apa yang anda ketahui mengenai Bandwidht, ISP, FTP?


 A. Bandwidht 
Bandwidth adalah kecepatan transmisi data, dalam satuan bit per detik yang biasanya ditemukan dalam system komunikasi data dalam computer. Semakin besar bandwidth maka semakin cepat transmisi datanya. Contohnya untuk komunikasi data dengan jaringan Ethernet mempunyai kecepatan 10-100 Mbps, modem telepon mempunyai beberapa jenis dengan kecepatan transmisi mulai dari 14,4 Kbps- 56 kbps, leased line, microwave radio, satellite dapat mempunyai kecepatan transmisi yang lebih besar lagi. Misalnya Universitas gunadarma menggunakan leased line dengan bandwidth 2 mbps. Dengan kata lain, semakin besar bandwidth maka semakin cepat transmisi data yang dapat dilakukan antara kedua lokasi computer tersebut.
Perlu diingat bahwa semakan besar bandwidth maka semakin besar biaya yang harus dikeluarkan, karena tarif sewa bandwidth tidak bisa dibilang murah. Sebagai gambaran yang paling sederhana adalah ketika kita menggunakan saluran telepon sebagai media komunikasi, maka bandwidth yang mungkin adalah sebesar bandwidth modem yang digunakan, tariff biaya sewanya adalah sama dengan tariff menggunakan telepon local selama waktu yang digunakan untuk koneksi.
Contoh yang lebih detail mengenai penggunaan bandwidth : Ketika anda menerima/mengirim email, asumsikan besarnya email yang diterima/dikirim adalah 4 KB, berarti secara teori, untuk bandwidth 1.000 MB (1.000.000 KB) anda bisa *kirim* 250.000 email atau berbagai variasi antara kirim/terima, misalnya 100.000 kirim, 150.000 terima. Ini hanya contoh untuk penjelasan bandwidth, pada kenyataannya, data yang keluar masuk ke account bisa datang dari pengunjung (yang mendownload halaman website ke PC-nya), atau anda upload gambar/file ke account dan sebagainya.
B. ISP (Internet Service Provider)
ISP (Internet Service Provider ) adalah sebuah perusahaan yang menawarkan kepada pelanggan atau pengguna internet untuk bisa mengaksesnya. Perusahaan ini menghubungkan kepada penggunanyanya yang menggunakan teknologi data yang sesuai, untuk menyampaikan Internet Protocol datagrams, seperti dial-up, DSL, dan kabel modem yang lebih marak sekarang. ISP biasanya menyediakan Internet e-mail kepada para pelanggannya yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan satu sama lain dengan mengirim dan menerima pesan elektronik(e-mail) melalui ISP server, seperti Telkomnet Instant, IM2, telkomsel, dll. ISP juga menyediakan layanan lain seperti media penyimpanan file serta layanan lainnya. Saat ini, dengan perkembangan teknologi dunia, ISP berkembang tidak hanya dengan menggunakan jaringan telepon tapi juga menggunakan teknologi seperti fiber optic dan wireless. Di Indonesia sendiri, lebih tepatnya di Denpasar ISP dengan teknologi wireless paling banyak tumbuh. Tapi semakin berkembangnya zaman dan mementingkan kepraktisan ISP yang berbentuk wireless dan modemlah yang semakin marak digandrungi penggunanya. Secara Singkat, ISP adalah perusahaan atau badan yang menyelenggarakan jasa sambungan internet dan jasa lainnya yang berhubungan. Mereka menyediakan jasa seperti hubungan ke internet, pendaftaran nama domain, dan hosting. Contoh ISP asli Indonesia speedy dan Telkomnet Instant.
C. FTP File Transfer Protocol
FTP (File Transfer Protocol) adalah, Program yang digunakan pada komputer berbasis Windows untuk mentransfer file (software atau dokumen) pada Internet. Dua hal yang penting dalam FTP adalah FTP Server dan FTP Client. Atau dengan kata lain FTP server adalah suatu server yang menjalankan software yang berfungsi untuk memberikan layanan tukar menukar file dimana server tersebut selalu siap memberikan layanan FTP apabila mendapat permintaan (request) dari FTP client. FTP client adalah computer yang merequest koneksi ke FTP server untuk tujuan tukar menukar file. Setelah terhubung dengan FTP server, maka client dapat men-download, meng-upload, merename, men-delete, dll sesuai dengan permission yang diberikan oleh FTP server.
Tujuan dari FTP server adalah sebagai berikut : 
1. Untuk tujuan sharing data 
2. Untuk menyediakan indirect atau implicit remote computer
3. Untuk menyediakan tempat penyimpanan bagi user
4. Untuk menyediakan transfer data yang reliable dan efisien


sumber: 
Lepkom. (2006). Pengantar Internet. Depok : Universitas Gunadarma


Selasa, 24 Mei 2011

Stres Dalam Hubungan Manusia Dengan Lingkungan


Lingkungan sangat mempengaruhi tingkah laku dan pola pikir manusia. Dalam kehidupannya, manusia selalu berinteraksi dan tergantung dengan lingkungan. Keadaan lingkungan yang kondusif akan membuat manusia nyaman dan selalu dalam keadaan homeostasis. Namun, lingkungan terkadang memberikan efek negatif pada manusia yang dapat menyebabkan stress.
Stress tidak dapat dihindarkan. Namun demikian, dengan memahami stressor dan stress itu sendiri, kita dapat meminimalkan stress yang tidak diperlukan, dan membuat diri kita lebih sehat, baik secara fisik, maupun mental. Untuk itulah kita perlu belajar untuk hidup bersama dengan stress. Beberapa upaya yang dapat dilakukan manusia untuk meminimalisasikan munculnya stress antara lain dengan beristirahat cukup, berolahraga teratur, rekreasi, menjaga menu dan pola makan. Namun, apabila telah terjadi stress, maka dapat ditanggulangi dengan cara coping yaitu dengan coping masalah dan coping emosi.
Stress sebagai suatu proses yang meliputi stressor dan strain dengan menambahkan dimensi hubungan antara individu dengan lingkungan. Interaksi antara manusia dan lingkungan yang saling mempengaruhi disebut sebagai hubungan transaksional. Di dalam proses hubungan ini termasuk juga proses penyesuaian. (Bart Smet, 1994 : 111).
Dalam konteks stres sebagai interaksi antara individu dengan lingkungan, stres tidak dipandang sebagai stimulus maupun sebagai respon saja, tetapi juga suatu proses di mana individu juga merupakan pengantara (agent) yang aktif, yang dapat mempengaruhi stressor melalui strategi perilaku kognitif dan emosional.
Konsepsi di atas dapat diperjelas berdasarkan kenyataan yang ada. Misalnya saja stressor yang sama ditanggapi berbeda-beda oleh beberapa individu. Individu yang satu mungkin mengalami stres berat, yang lainnya mengalami stres ringan, dan yang lain lagi mungkin tidak mengalami stres. Bisa juga terjadi individu memberikan reaksi yang berbeda pada stressor yang sama.


Contoh dalam kehidupan sehari-hari :
1) Bangunan yang tidak memperhatikan kebutuhan fisik, psikologis dan sosial akan merupakan sumber stres bagi penghuninya. Apabila perumahan tidak memperhatikan kenyamanan penghuni, misalnya pengaturan udara yang tidaka memadai, maka penghuni tidak dapat beristirahat dan tidur dengan nyaman. Akibatnya, penghuni seringkali lelah dan tidak dapat bekerja secara efektif dan ini akan memmpengaruhi kesejahteraan fisik maupun mentalnya.

2) Pembangunan perumahan yang tidak menyediakan tempat umum dimana para warga dapat berinteraksi satu sama lain akan membuat mereka sulit berhubungan satu sama lain. Atau perumahan yang tidak memperhatikan ruang pribadi masing-masing anggotanya merupakan sumber stres bagi penghuninya (Zimring dala Prawitasari, 1989).
SUMBER :


STRES

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2011

STRES

BAB I
PENDAHULUAN

Stress adalah penyakit yang banyak menemani masyarakat modern jaman ini. Stress di dunia kerja, kuliah, kebutuhan hidup hingga masalah hubungan seksual. Terkadang usaha untuk menghilangkan stress malah memunculkan stress yang baru. Cara-cara Tradisional hingga metode modern kita pakai agar terhindar dari stress.
Lazarus dan Folkman (1984) mendefinisikan stress sebagai segala sesuatu yang dipandang oleh seseorang sebagai sesuatu yang manantang, mengancam, atau menyakitkan (Lazarus & Folkman, dalam Wortman, 1999). Holmes dan Rahe mendefnisikan stress sebagai suatu keadaan dimana individu harus berubah dan menyesuaikan diri terhadap suatu peristiwa yang terjadi (Holmes & Rahe dalam Aronson, 2004). Papalia (2004) mendefinisikan stress sebagai respon terhadap tuntutan fisik ataupun psikologis.
Penyebab stress sendiri dapat dibagi ke dalam tiga kelompok besar, yaitu bioekologis, psikososial, dan kepribadian. Bioekologis adalah stress yang muncul karena keadaan biologis seseorang yang dipengaruhi oleh tingkah laku-tingkah laku orang tersebut. Psikososial adalah stress yang muncul karena pengaruh keadaan lingkungan, dan kepribadian adalah stress yang muncul akibat kepribadian orang tersebut.

BAB II
ISI

I. PENGERTIAN STRES
Stres adalah stimulus atau situasi yang menimbulkan distres dan menciptakan tuntutan fisik dan psikis pada seseorang. Stres membutuhkan koping dan adaptasi. Sindrom adaptasi umum atau teori Selye, menggambarkan stres sebagai kerusakan yang terjadi pada tubuh tanpa mempedulikan apakah penyebab stres tersebut positif atau negatif. Respons tubuh dapat diprediksi tanpa memerhatikan stresor atau penyebab tertentu (Isaacs, 2004).
Stres adalah reaksi/respons tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan mental/beban kehidupan). Stres dewasa ini digunakan secara bergantian untuk menjelaskan berbagai stimulus dengan intensitas berlebihan yang tidak disukai berupa respons fisiologis, perilaku, dan subjektif terhadap stres; konteks yang menjembatani pertemuan antara individu dengan stimulus yang membuat stres; semua sebagai suatu sistem (WHO, 2003).
Stres menurut Hans Selye dalam buku Hawari (2001) menyatakan bahwa stres adalah respon tubuh yang sifatnya nonspesifik terhadap setiap tuntutan beban atasnya. Bila seseorang setelah mengalami stres mengalami gangguan pada satu atau lebih organ tubuh sehingga yang bersangkutan tidak lagi dapat menjalankan fungsi pekerjaannya dengan baik, maka ia disebut mengalami distres. Pada gejala stres, gejala yang dikeluhkan penderita didominasi oleh keluhan-keluhan somatik (fisik), tetapi dapat pula disertai keluhan-keluhan psikis. Tidak semua bentuk stres mempunyaikonotasi negatif, cukup banyak yang bersifat positif, hal tersebut dikatakan eustres.
Stresor adalah semua kondisi stimulasi yang berbahaya dan menghasilkan reaksi stres, misalnya jumlah semua respons fisiologik nonspesifik yang menyebabkan kerusakan dalam sistem biologis. Stress reaction acute (reaksi stres akut) adalah gangguan sementara yang muncul pada seorang individu tanpa adanya gangguan mental lain yang jelas, terjadi akibat stres fisik dan atau mental yang sangat berat, biasanya mereda dalam beberapa jam atau hari. Kerentanan dan kemampuan koping (coping capacity) seseorang memainkan peranan dalam terjadinya reaksi stres akut dan keparahannya.
Empat variabel psikologik yang dianggap mempengaruhi mekanisme respons stres (Papero, 1997):
1) Kontrol: keyakinan bahwa seseorang memiliki kontrol terhadap stressor yang mengurangi intensitas respons stres.
2) Prediktabilitas: stresor yang dapat diprediksi menimbulkan respon stres yang tidak begitu berat dibandingkan stresor yang tidak dapat diprediksi.
3) Persepsi: pandangan individu tentang dunia dan persepsi stresor saat ini dapat meningkatkan atau menurunkan intensitas respons stres.
4) Respons koping: ketersediaan dan efektivitas mekanisme mengikat ansietas dapat menambah atau mengurangi respons stres.
Stres adalah suatu kondisi yang dinamis saat seorang individu dihadapkan pada peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait dengan apa yang dihasratkan oleh individu itu dan yang hasilnya dipandang tidak pasti dan penting. Stress adalah beban rohani yang melebihi kemampuan maksimum rohani itu sendiri, sehingga perbuatan kurang terkontrol secara sehat.
Stres tidak selalu buruk, walaupun biasanya dibahas dalam konteks negatif, karena stres memiliki nilai positif ketika menjadi peluang saat menawarkan potensi hasil.
Sebagai contoh, banyak profesional memandang tekanan berupa beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang mepet sebagai tantangan positif yang menaikkan mutu pekerjaan mereka dan kepuasan yang mereka dapatkan dari pekerjaan mereka.
Stres bisa positif dan bisa negatif. Para peneliti berpendapat bahwa stres tantangan, atau stres yang menyertai tantangan di lingkungan kerja, beroperasi sangat berbeda dari stres hambatan, atau stres yang menghalangi dalam mencapai tujuan. Meskipun riset mengenai stres tantangan dan stres hambatan baru tahap permulaan, bukti awal menunjukan bahwa stres tantangan memiliki banyak implikasi yang lebih sedikit negatifnya dibanding stres hambatan.

II. TIPE KEPRIBADIAN YANG RENTAN TERKENA STRES
1) Ambisius, agresif dan kompetitif (suka akan persaingan).
2) Kurang sabar, mudah tegang, mudah tersinggung dan marah (emosional).
3) Kewaspadaan berlebihan, kontrol diri kuat, percaya diri berlebihan (over confidence)
4) Cara bicara cepat, bertindak serba cepat, hiperaktif, tidak dapat diam.
5) Bekerja tidak mengenal waktu (workaholic).
6) Pandai berorganisasi, memimpin dan memerintah (otoriter).
7) Lebih suka bekerja sendirian bila ada tantangan.
8) Kaku terhadap waktu, tidak dapat tenang (tidak rileks), serba tergesa-gesa.
9) Mudah bergaul (ramah), pandai menimbulkan perasaan empati dan bila tidak tercapai maksudnya mudah besikap bermusuhan.
10) Tidak mudah dipengaruh, kaku (tidak fleksibel).
11) Bila berlibur pikirannya ke pekerjaannya, tidak dapat santai.
12) Berusaha keras untuk dapat segala sesuatunya terkendali.

III. TAHAPAN STRES
Gejala-gejala stres pada diri seseorang seringkali tidak disadari karena perjalanan awal tahapan stres timbul secara lambat, dan baru dirasakan bilamana tahapan gejala sudah lanjut dan mengganggu fungsi kehidupannya sehari-hari baik di rumah, di tempat kerja ataupun pergaulan lingkungansosialnya. Dr. Robert J. an Amberg (1979) dalam penelitiannya terdapat dalam Hawari (2001) membagi tahapan-tahapan stres sebagai berikut :



Stres tahap I
Tahapan ini merupakan tahapan stres yang paling ringan dan biasanya disertai dengan perasaan-perasaan sebagai berikut:
1) Semangat bekerja besar, berlebihan (over acting);
2) Penglihatan “tajam” tidak
sebagaimana biasanya;
3) Merasa mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari biasanya, namun tanpa disadari cadangan energi semakin menipis.

Stres tahap II
Dalam tahapan ini dampak stres yang semula “menyenangkan” sebagaimana diuraikan pada tahap I di atas mulai menghilang, dan timbul keluhan-keluhan yang disebabkan karena cadangan energi yang tidak lagi cukup sepanjang hari, karena tidak cukup waktu untuk beristirahat. Istirahat yang dimaksud antara lain dengan tidur yang cukup, bermanfaat untuk
mengisi atau memulihkan cadangan energi yang mengalami defisit. Keluhan-keluhan yang sering dikemukakan oleh seseorang yang berada pada stress tahap II adalah sebagai berikut: 1) Merasa letih sewaktu bangun pagi yang seharusnya merasa segar;
2) Merasa mudah lelah sesudah makan siang;
3) Lekas merasa capai menjelang sore hari;
4) Sering mengeluh lambung/perut tidak nyaman (bowel discomfort);
5) Detakan jantung lebih keras daribiasanya (berdebar-debar);
6) Otot-otot punggung dan tengkuk terasa tegang;
7) Tidak bisa santai.

Stres Tahap III
Apabila seseorang tetap memaksakan diri dalam pekerjaannya tanpa menghiraukan keluhan-keluhan pada stres tahap II, maka akan menunjukkan keluhan-keluhan yang semakin nyata dan mengganggu, yaitu:
1) Gangguan lambung dan usus semakin nyata; misalnya keluhan “maag”(gastritis), buang air besar tidak teratur (diare);
2) Ketegangan otot-otot semakin terasa;
3) Perasaan ketidaktenangan dan ketegangan emosional semakin meningkat;
4) Gangguan pola tidur (insomnia), misalnya sukar untuk mulai masuk tidur (early insomnia), atau terbangun tengah malam dan sukar kembali tidur (middle insomnia), atau bangun terlalu pagi atau dini hari dan tidak dapat kembali tidur (Late insomnia);
5) Koordinasi tubuh terganggu (badan terasa oyong dan serasa mau pingsan).Pada tahapan ini seseorang sudah harus berkonsultasi pada dokter untuk memperoleh terapi, atau bisa juga beban stres hendaknya dikurangi dan tubuh memperoleh kesempatan untuk beristirahat guna menambah suplai energi yang mengalami defisit.

Stres Tahap IV
Gejala stres tahap IV, akan muncul:
1) Untuk bertahan sepanjang hari saja sudah terasa amat sulit;
2) Aktivitas pekerjaan yang semula menyenangkan dan mudah diselesaikan menjadi membosankan dan terasa lebih sulit;
3) Yang semula tanggap terhadap situasi menjadi kehilangan kemampuan untuk merespons secara memadai (adequate);
4) Ketidakmampuan untuk melaksanakan kegiatan rutin sehari-hari;
5) Gangguan pola tidur disertai dengan mimpi-mimpi yang menegangkan; Seringkali menolak ajakan (negativism) karena tiada semangat dan kegairahan;
6) Daya konsentrasi daya ingat menurun;
7) Timbul perasaan ketakutan dan kecemasan yang tidak dapat dijelaskan apa penyebabnya.

Stres Tahap V
Bila keadaan berlanjut, maka seseorang itu akan jatuh dalam stress tahap V, yang ditandai dengan hal-hal sebagai berikut:
1)Kelelahan fisik dan mental yang semakin mendalam (physical dan psychological exhaustion);
2) Ketidakmampuan untuk menyelesaikan pekerjaan sehari-hari yang ringan dan sederhana;
3) Gangguan sistem pencernaan semakin berat (gastrointestinal disorder); 4) Timbul perasaan ketakutan, kecemasan yang semakin meningkat, mudah bingung dan panik.

Stres Tahap VI
Tahapan ini merupakan tahapan klimaks, seseorang mengalami serangan panik (panic attack) dan perasaan takut mati. Tidak jarang orangyang mengalami stres tahap VI ini berulang dibawa ke Unit Gawat Darurat bahkan ICCU, meskipun pada akhirnya dipulangkan karena tidak ditemukan kelainan fisik organ tubuh. Gambaran stres tahap VI ini adalah sebagai berikut:
1) Debaran jantung teramat keras;
2) Susah bernapas (sesak dan megap-megap);
3) Sekujur badan terasa gemetar, dingin dan keringat bercucuran;
4) Ketiadaan tenaga untuk hal-hal yang ringan; 5) Pingsan atau kolaps (collapse).
Bila dikaji maka keluhan atau gejala sebagaimana digambarkan di atas lebih didominasi oleh keluhan-keluhan fisik yang disebabkan oleh gangguan faal (fungsional) organ tubuh, sebagai akibat stresor psikososial yang melebihi kemampuan seseorang untuk mengatasinya.

Sumber-sumber potensi stres

Faktor lingkungan
Selain memengaruhi desain struktur sebuah organisasi, ketidakpastian lingkungan juga memengaruhi tingkat stres para karyawan dan organisasi. Perubahan dalam siklus bisnis menciptakan ketidakpastian ekonomi, misalnya, ketika ekonomi memburuk orang merasa cemas terhadap kelangsungan pekerjaannya.

Faktor organisasi
Banyak faktor di dalam organisasi yang dapat menyebabkan stres. Tekanan untuk menghindari kesalahaan atau menyelesaikan tugas dalam waktu yang mepet, beban kerja yang berlebihan, atasan yang selalu menuntut dan tidak peka, dan rekan kerja yang tidak menyenangkan adalah beberapa di antaranya. Hal ini dapat mengelompokkan faktor-faktor ini menjadi tuntutan tugas, peran, dan antarpribadi.
Tuntutan tugas adalah faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang. Tuntutan tersebut meliputi desain pekerjaan individual, kondisi kerja, dan tata letak fisik pekerjaan. Sebagai contoh, bekerja di ruangan yang terlalu sesak atau di lokasi yang selalu terganggu oleh suara bising dapat meningkatkan kecemasan dan stres. Dengan semakin pentingnya layanan pelanggan, pekerjaan yang menuntut faktor emosional bisa menjadi sumber stres.
Tuntutan peran berkaitan dengan tekanan yang diberikan kepada seseorang sebagai fungsi dari peran tertentu yang dimainkannya dalam organisasi. Konflik peran menciptakan ekspektasi yang mungkin sulit untuk diselesaikan atau dipenuhi.
Tuntutan antarpribadi adalah tekanan yang diciptakan oleh karyawan. Tidak adanya dukungan dari kolega dan hubungan antarpribadi yang buruk dapat meyebabkan stres, terutama di antara para karyawan yang memiliki kebutuhan sosial yang tinggi.

Faktor pribadi
Faktor-faktor pribadi terdiri dari masalah keluarga, masalah ekonomi pribadi, serta kepribadian dan karakter yang melekat dalam diri seseorang.
Survei nasional secara konsisten menunjukkan bahwa orang sangat mementingkan hubungan keluarga dan pribadi. berbagai kesulitan dalam hidup perkawinan, retaknya hubungan, dan kesulitan masalah disiplin dengan anak-anak adalah beberapa contoh masalah hubungan yang menciptakan stres.
Masalah ekonomi karena pola hidup yang lebih besar pasak daripada tiang adalah kendala pribadi lain yang menciptakan stres bagi karyawan dan mengganggu konsentrasi kerja karyawan. Studi terhadap tiga organisasi yang berbeda menunjukkan bahwa gejala-gejala stres yang dilaporkan sebelum memulai pekerjaan sebagian besar merupakan varians dari berbagai gejala stres yang dilaporkan sembilan bulan kemudian. Hal ini membawa para peneliti pada kesimpulan bahwa sebagian orang memiliki kecenderungan kecenderungan inheren untuk mengaksentuasi aspek-aspek negatif dunia secara umum. Jika kesimpulan ini benar, faktor individual yang secara signifikan memengaruhi stres adalah sifat dasar seseorang. Artinya, gejala stres yang diekspresikan pada pekerjaan bisa jadi sebenarnya berasal dari kepribadian orang itu.

Akibat Stres
Merokok berkaitan dengan gejala stres
Stres menampakkan diri dengan berbagai cara. Sebagai contoh, seorang individu yang sedang stres berat mungkin mengalami tekanan darahtinggi, seriawan, jadi mudah jengkel, sulit membuat keputusan yang bersifat rutin, kehilangan selera makan, rentan terhadap kecelakaan, dan sebagainya. Akibat stres dapat dikelompokkan dalam tiga kategori umum: gejala fisiologis, gejala psikologis, dan gejala perilaku.
Pengaruh gejala stres biasanya berupa gejala fisiologis. Terdapat riset yang menyimpulkan bahwa stres dapat menciptakan perubahan dalammetabolisme, meningkatkan detak jantung dan tarikan napas, menaikkan tekanan darah, menimbulkan sakit kepala, dan memicu serangan jantung.
Stres yang berkaitan dengan pekerjaan dpat menyebabkan ketidakpuasan terkait dengan pekerjaan. Ketidakpuasan adalah efek psikologis sederhana tetapi paling nyata dari stres. Namun stres juga muncul dalam beberapa kondisi psikologis lain, misalnya, ketegangan, kecemasan, kejengkelan, kejenuhan, dan sikap yang suka menunda-nunda pekerjaan.
Gejala stres yang berkaitan dengan perilaku meliputi perubahan dalam tingkat produktivitas, kemangkiran, dan perputaran karyawan, selain juga perubahan dalam kebiasaan makan, pola merokok, konsumsi alkohol, bicara yang gagap, serta kegelisahan dan ketidakteraturan waktu tidur. Ada banyak riset yang menyelidiki hubungan stres-kinerja. Pola yang paling banyak dipelajari dalam literatur stres-kinerja adalah hubungan U-terbalik. Logika yang mendasarinya adalah bahwa tingkat stres rendah sampai menengah merangsang tubuh dan meningkatkan kemampuannya untuk bereaksi. Pola U-terbalik ini menggambarkan reaksi terhadap stres dari waktu ke waktu dan terhadap perubahan dalam intensitas stres.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

Berikut adalah 7 langkah yang dapat membantu melepaskan stress :

1. Memiliki harapan yang realistik
Banyak orang memasang harapan/tujuan yang tidak realistik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Sebetulnya tidak salah sih, karena ada kata bijak yang mengatakan : “gantungkan cita-citamu setinggi langit.”.Memasang harapan/tujuan yang tinggi dapat meningkatkan kemampuan anda, namun jika harapan/tujuan tersebut justru dapat membawa stress yang negatif kepada anda, sebaiknya anda mempertimbangkan kembali harapan/tujuan anda tersebut.
2. Aktif
Berolah raga dapat mengurangi stress, melalui pelepasan endorphins, yaitu hormon anti depresi yang dimiliki tubuh, begitu kata para ahli. Aktivitas olahraga seperti jogging, berenang dan aerobik dapat membuang energi berlebih yang jika didiamkan dapat tertimbun di dalam tubuh. Sesuatu yang tertimbun, apapun juga, sangat tidak baik.
3. Melakukan persiapan sebelumnya
Stress seringkali disebabkan oleh situasi tertentu dimana anda berada. Banyak orang sebagai contoh memiliki ketakutan berbicara di depan umum. Salah satu strategi yang cukup efektif untuk mengatasi hal ini adalah anda melakukan persiapan dengan sebaik-baiknya, termasuk mengunjungi lokasi tempat anda akan berbicara untuk mulai membiasakan diri anda. Sering orang mengatakan, untuk mendapatkan ’feelingnya’ terlebih dahulu.
4. Lakukan break di sela-sela pekerjaan anda
Banyak dari kita bekerja dalam lingkungan yang membutuhkan kecepatan dan ketelitian. Anda sebetulnya memiliki kemampuan untuk dapat mengukur level stress dan energi anda sendiri. Jika anda merasa kepala anda sudah sangat penat, lakukanlah break. Toh jika dipaksa pun, fokus anda sudah pasti akan terganggu. Akibatnya kualitas pekerjaan anda akan menurun. Jika memungkinkan, pergilah jalan-jalan ke luar, seperti ke taman misalnya, untuk menjernihkan otak anda.
5. Kurangi caffeine
Gejala stress seperti kegelisahan sangat erat berkaitan dengan jumlah caffeine dalam tubuh anda. Banyak orang minum bergelas-gelas kopi dalam satu hari. Cobalah batasi konsumsi kopi anda maksimal 1 gelas sehari. Mengurangi caffeine sangat membantu anda untuk tidur nyenyak dan pada akhirnya anda akan mendapatkan lebih banyak energi.
6. Cukup tidur
Banyak orang tidak mendapatkan cukup tidur setiap hari. Tujuh sampai dengan delapan jam sehari adalah jumlah yang disarankan, bervariasi antara masing-masing orang. Anda akan mengetahui ketika anda cukup tidur, anda akan bangun segar setiap hari (seringkali secara alami kita bangun sebelum alarm berbunyi), sehingga anda akan menghadapi hari dengan lebih berenergi.
7. Seimbang antara bekerja dan bermain
Orang yang tidak membiarkan dirinya untuk bersenang-senang akan mendapatkan level stress yang tinggi. Jangan merasa bersalah ketika anda memanjakan diri anda dengan berolahraga, relaksasi, hiburan dan melakukan hobi-hobi anda.

Sumber:
http://id.wikipedia.org/wiki/Stres
http://www.akuinginsukses.com/7-cara-mengurangi-stress-hari-ini/
http://achiles-punyablog.blogspot.com/2009/01/cara-menghilangkan-stress.html
http://resources.unpad.ac.id/unpad-content/uploads/publikasi_dosen/TINJAUAN%20TENTANG%20STRES.pdf

Jenis Stres dan Stres Lingkungan

I. Jenis-jenis Stres

Quick dan Quick (1984) mengkategorikan jenis stres menjadi dua, yaitu:

1. Eustress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat sehat, positif, dan konstruktif (bersifat membangun). Hal tersebut termasuk kesejahteraan individu dan juga organisasi yang diasosiasikan dengan pertumbuhan, fleksibilitas, kemampuan adaptasi, dan tingkat performance yang tinggi.

2. Distress, yaitu hasil dari respon terhadap stres yang bersifat tidak sehat, negatif, dan destruktif (bersifat merusak). Hal tersebut termasuk konsekuensi individu dan juga organisasi seperti penyakit kardiovaskular dan tingkat ketidakhadiran (absenteeism) yang tinggi, yang diasosiasikan dengan keadaan sakit, penurunan, dan kematian.

Sedangkan menurut Holahan jenis stress dibedakan menjadi dua bagian, yaitu:

1. Systemic stress
Systemic stress didefinisikan oleh Selye sebagai respon non spesifik dari tubuh terhadap beberapa tuntutan lingkungan.

2. Psychological stres
Psychological stress terjadi ketika individu menjumpai kondisi lingkungan yang penuh stress sebagai ancaman yang secara kuat menantang atau melampaui kemampuan copingnya.

Selain itu Seiringan dengan dugaan dan ujian kehidupan yang pelbagai, stress juga terdiri daripada pelbagai jenis bergantung kepada faktor-faktor dan keadaan sekelilingnya. Antaranya:

a. Tekanan emosi, fikiran, dan kepercayaan
☻ Emosi tidak stabil
☻ Gangguan pemikiran
☻ Kurang/lemah dalam kepercayaan

b. Tekanan dalam perhubungan/ pekerjaan/ pelajaran
☻ Mencari persefahaman dalam perhubungan/ komunikasi berjaya
☻ Masalah kerja dalam organisasi/ persendirian/ persekitaran/ biologi
☻ Tugasan tertangguh/ tidak sempurna

c. Tekanan posttraumatic (trauma)
☻ Terimbau peristiwa pahit
☻ Fobia pada benda/keadaan tertentu


II. STRES LINGKUNGAN

Dalam mengulas dampak lingkungan binaan terutam terhadap stress psikologis, Zimring mengajukan dua pengandaian. Pertama, stress dihasilkan oleh proses dinamik ketika orang berusaha memperoleh kesesuaian antara kebutuhan-kebutuhan dan tujuan dengan apa yang disajikan oleh lingkungan. Proses ini dinamik karena kebutuhan-kebutuhan individual sangat bervariasi sepanjang waktu dan berbagai macam untuk masing-masing individu terhadap lingkungannya juga berbagai macam. Kedua, bahwa variabel transmisi harus diperhitungkan bila mengkaji stress psikologisyang disebabkan oleh lingkungan binaan. Misalnya perkantoran, status, anggapan tentang control, pengaturan ruang dan kualitas lain dapat menjadi variabel transmisi yang berpengaruh pada pandangan individu terhadap situasi yang dapat dipakai untuk menentukan apakah situasi tersebut menimbulkan stress atau tidak.
Lazarus dan Folkman (dalam Baron dan Byrne, 1991) mengidentifikasikan stres lingkungan sebagai ancaman-ancaman yang dating dari dunia sekitar. Singer dan Baum (dalam Evans, 1982) mengartikan stres lingkungan dalam 3 faktor, yaitu :

1. Stressor fisik (suara)
2. Penerimaan individu terhadap stressor yang dianggap sebagai ancaman (appraisal of the stressor)
3. Dampak stressor pada organism (fisiologis)


Sumber: http://www.elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/peng_psikologi_lingkungan/bab7-stres_lingkungan.pdf
http://rumahbelajarpsikologi.com/index.php/stres-kerja.html
http://organisasi.org/jenis-macam-kategori-pemicu-stress-penyebab-stres-psikologis-manusia

Rabu, 06 April 2011

Stres

STRES
Apa itu stres ??
Belakangan ini mahasiswa seperti saya yang sedang menjalani perkuliahan di semester 6, sedang disibukan dengan berbagai macam tugas-tugas. Dimana terkadang tugas-tugas kuliah dapat membuat kita menjadi stress karena banyaknya tugas yang harus diselesaikan, namun apakah anda tau apa itu stress?
Stress adalah suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang (Handoko, 1997:200). Stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk menghadapi lingkungannya.
Istilah stress dikemukakan oleh Hans Selye (dalam Sehnert, 1981) yang mendefinisikan stress sebgai respon yang tidak spesifik dari tubuh pada tiap tuntutan yang dikenakan padanya. Dimana stress ini dapat dipicu oleh beberapa faktor yaitu faktor fisikm faktor psikologis maupun kombinasi antara kedua faktor tersebut.
Ada beberpa definisi stress menurut beberapa ahli, diantaranya yaitu :
1.      Menurut Robbins (2001:563) stress juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang menekan keadaan psikis seseorang dalam mencapai suatu kesempatan dimana untuk mencapai kesempatan tersebut terdapat batasan atau penghalang.
2.      Menurut lazarus (1976), stres adalah suatu keadaan psikologis individu yang disebabkan karena individu dihadapkan pada situasi internal dan eksternal.
3.      Menurut Korchin (1976), keadaan stress muncul apabila tuntutan-tuntutan yang luar biasa atau terlalu banyak mengancam kesejahteraan atau integrasi seseorang.
Maka dapat disimpulkan bahw stres itu sendiri adalah suatu kondisi yang mempengaruhi keadaan fisik atau psikis seseorang karena adanya tekanan dari dalam ataupun dari luar diri seseorang.

MODEL STRES
Cox ( dalam Crider dkk, 1983) mengemukakan 3 model stress yaitu :
1.      Respone- based model
Stress model ini mengacu sebagai sekelompok gangguan kejiwaan dan respon-respon psikis yang timbul pada situasi sulit. Dimana model ini mencoba untuk mengidentifikasikan pola-pola kejiwaan dan respon-respon  kejiwaan yang diukur pada lingkungan yang sulit. Pusat perhatian dari model ini adalah bagaimana stressor yang berasal dariperistiwa lingkungan yang berbeda-beda dapat menghasilkan respon stress yang sama.
Stresor kehidupan moderen ini diantaranya. :
a.       Berbagai fluktuasi ekonomi dan segala akibatnya ( menciutnya anggaran rumah tangga , pengangguran dan lain-lain ).
b.      Perceraian, keretakan rumah tangga akibat konflik ,kekecewaan dan sebagainya
c.       Persaingan yang keras dan tidak sehat.
d.      Diskriminasi dan segala macam keterkaitannya akan membawa pengaruh yang menghambat perkembangan individu dan kelompok.
e.       Perubahan sosial yang cepat apabila tiadak diimbangi dengan penyusuaian etika dan moral konvisional ynag memadai akan terasa ancaman. Dalam kondisi terburuk nilai materikalistik akan mendominasi nilai moral spiritual yang akan menimbulkan benturan konflik yang mungkin sebagian terungkap, sedangkan sebagian lainnya menjadi beban perasaan individu atau kelompok.

2.      Stimulus –based model
Model stress ini memusatkan perhatian pada sifat-sifat stimuli stress. Tiga karakteristik penting dari stimuli area adalah
a.       Overload
Diukur ketika sebuah stimulus dating secara intens dan individu tidak dapat mengadaptasi lebih lama lagi
b.      Conflict
Diukur ketika sebuah stimulus secara stimulant membangkitkan dua atau lebih respon-respon yang tidak berkesesuaian.
c.       Uncontrollability
Adalah peristiwa-peristiwa dari kehidupan tang bebas/ tidak tergantung pada perilaku dimana pada situasi ini menunjukan tingkat stress yang tinggi.


3.      Intercational model
Model ini merupakan perpaduan dari Respone- based model dan Stimulus –based model . dimana pada model ini lebih menekankan ke dalam bagaimana mengatasi stress.


Sumber :