Norming ditandai dengan terbentuknya hubungan yang dekat antar anggota tim, menunjukkan kohesivitas dan merasakan identitas kelompok yang kuat. Anggota tim saling berbagi perasaan, ide, umpan balik dan menggali tindakan-tindakan yang diperlukan untuk melakukan suatu tugas. Tahap ini terselesaikan jika terdapat struktur peran dan norma yang merupakan konsensus tim.Pada tahap norming, ada beberapa tahapan juga yang terkait dalam proses terjadinya suatu kelompok , dan sekarang saya akan bahas satu persatu dari tahapan-tahapan tersebut yaitu,
1. Peran (role)
Peran (role) merupakan perilaku yang biasanya ditampilkan orang sebagai anggota kelompok yang menyediakan basis harapan berkaitan dengan perilaku orang dalam posisi yang bervariasi dalam kelompok.
Perbedaan peran :
Task roles → tugas
Socioemotional roles → sosioemosi
Task roles → tugas
Socioemotional roles → sosioemosi
Dalam tahap pembentukan peran pun kita mengenal yang namanya teori 3 dimensi peran yang terdiri dari :
a. dominance – submission
b. friendly – unfriendly
c. instrumentally controlled – emotionally eupressive
Selain itu pada tahap pembetukan peran dapat kita temui beberapa konflik yang diantaranya adalah :
interrole : konflik antara 2 atau lebih peran yang dijalani oleh 1 orang
intrarole : konflik antara peran 1 orang dengan peran orang lain
2. Norma (norm)
Pada tahap kedua yaitu adanya pembentukan norma (norm) yang merupakan aturan-aturan yang menggambarkan tindakan tindakan yang seharusnya diambil oleh anggota kelompok. Jadi di dalam sebuah kelompok, terdapat ketetapan mengenai aturan-aturan yang dapat mengatur jalannya sebuah kelompok,dimana ada batasan-batasan yang harus di petuhi oleh seluruh anggota dalam menjalankan aktivitas-aktivitas mereka. Aturan ini pun dibentuk berdasarkan
a. dominance – submission
b. friendly – unfriendly
c. instrumentally controlled – emotionally eupressive
Selain itu pada tahap pembetukan peran dapat kita temui beberapa konflik yang diantaranya adalah :
interrole : konflik antara 2 atau lebih peran yang dijalani oleh 1 orang
intrarole : konflik antara peran 1 orang dengan peran orang lain
2. Norma (norm)
Pada tahap kedua yaitu adanya pembentukan norma (norm) yang merupakan aturan-aturan yang menggambarkan tindakan tindakan yang seharusnya diambil oleh anggota kelompok. Jadi di dalam sebuah kelompok, terdapat ketetapan mengenai aturan-aturan yang dapat mengatur jalannya sebuah kelompok,dimana ada batasan-batasan yang harus di petuhi oleh seluruh anggota dalam menjalankan aktivitas-aktivitas mereka. Aturan ini pun dibentuk berdasarkan
3. Hubungan antar anggota
Yang terakhir adalah terciptanya hubungan antar anggota,dimana dalam sebuah kelompok harus adanya hubungan diantara setiap anggotanya, dimana dimulai dari → otoritas, hubungan ketertarikan, hubungan komunikasi
Sumber : Handout Psikologi kelompok klara Innata Arishanti, S.Psi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar