Rabu, 10 November 2010

DEINDIVIDUASI

Pengertian mengenai deindividuasi itu sendiri adalah keadaan dimana melonggarnya hambatan norma terhadap perilaku jika orang-orang tidak dapat diidentifikasi ( seperti bila mereka berada dalam kerumunan), berakibat meningkatnya tindakan-tindakan impulsive dan menyimpang.

Namun penegrtian lain mengungkapkan bahwa deindividuasi adalah hilangnya kesadaran akan diri sendiri (self awareness) dan pengertian evaluative terhadap diri sendiri ( evaluation apprehension ) dalam situasi kelompok yang memungkinkan anonimitas dan mengalihkan atau menjauhkan perhatian dari individu ( Festinger, Pepitone & Newcomb, 1952).

Keadaan ini menurut Mullen (1996) dapat membawa individu kepada perilaku dibatas norma-norma. Pada kumpulan orang beringas yang sedang memyiksa (lyching mob), semakin besar jumlah. Mob, semakin lupa diridan semakin kejam kelakuannya, sampai mereka mau membakar korban hidup-hidup, memotong-motong korbannya, dan sebagainya. Pengertian evaluatif terhadap diri sendiri sangat menurun karena semua orang (dalam mob) melakukannnya. Orang jadi dapat mengatribusikan perilakunya senndiri kepapda situasi diluar dirinya, bukan pada kemauan atau pilihannya sendiri. Rasa tanggung jawabnya menurun dan dengan begitu ia mampu melakukan hampir segala hal yang melawan norma.

Sumber : - Handout Psi Sosial II : PROSES-PROSES SOSIAL/ MM. Nilam widyarini
-       - Psikologi Sosial ( Psi kelompok & terapan ), Sarlito Wirawan Sarwono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar